Pages

Tuesday, March 19, 2013

Dunia Perasuransian Global

Posisi Indonesia dalam "Dunia Perasuransian Global" memang tergolong mengkhawatirkan. Dilihat dari nilai preminya, Indonesia menempati ranking dunia ke-37 untuk asuransi jiwa dan ke-44 untuk nilnilai premi asuransi umum dari 88 negara yang dianalisi dalam World Insurance Outlook. Peringkat berdasarkan laju penetrasi asuransi (persentase premi terhadap PDB) dan densitas asuransi (premium per capita) malak semakin terpuruk yaitu menempati urutan ke-74 dan ke-78 untuk industri asuransi secara keseluruhan. Perbandingan ranking dunia untuk beberapa negara disajikan pada di bawah ini.

Data ranking dunia di atas menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi yang lebih baik dibandingkan dengan Filifina dan Vietnam untuk nilai premi dan insurance penetration, namun ranking untuk insurance density-nya lebih rendah dari kedua negara tersebut. Tiga negara Asia yang relatif maju industri asuransinya adalah Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Ketiga negara tersebut memiliki nilai premi asuransi jiwa yang relatif besar sehingga menempati 10 besar dunia, walaupun untuk asuransi umum hanya Jepang dan Korea Selatan yang masuk papan atas.

Kasus yang menarik adalqah RRC yang mempunyai nilai premi yang relatif besar sehingga menempati urutan ke-8 untuk jiwa dan ke-11 untuk non jiwa. Namun dengan jumlah penduduk tersebsar di dunia, ranking insurance density-nya merosot ke urutan 70. Kondisi yang hampir sama berlaku juga untuk negara yang berpenduduk besar lainnya seperti India dan Indonesia. India yang tadinya menempati urutan ke-12 dan 26 untuk total premi asuransi jiwa dan non jiwa, merosot ranking-nya menjadi urutan 31 dan 76 untuk insurance penetration dan insurance density. Walauspun RRC, India, dan Indonesia sama-sama berada di urutan tujuh puluhan, jumlah penduduk India dan RRC adalah lebih dari 4 kali lipat dari Indonesia. Jadi kemerosotan ranking Indonesia lebih banyak disebabkan karena total premi dan PDB yang jauh lebih rendah dibandingkan India dan RRC. Perbandingan nilai insurance density untuk 16 negara pada tabel di atas selengkapnya dapat dilihat Gambar di bawah ini.

Sekali lagi, dengan menggunakan nilai kurs sebesar Rp 9500/US$, nilai insurance density Indonesia menunjukkan bahwa belanja premi asuransi untuk setiap orang pertahunnya hanya Rp 85.500. Angka yang sangat kecil bisa diartikan juga bahwa kesadaran "berasuransi" di kalangan masyarakat Indonesia masih rendah. Hal ini bisa disebabkan kurang intensifnya "user education" yang dilakukan oleh pelaku asuransi. Atau "jangan-jangan", kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya ketidakpercayaan masyarakat terhadap produk asuransi seperti sudah dipaparkan sebelumnya. Lalu bagaimana kontribusi asuransi terhadap struktur perekonomian Indonesia?


0 comments:

Post a Comment